Persiapkan Uji Implementasi RSNI Tata Air Mikro, Kepala BSIP Lahan Rawa Kunjungi IP2SIP Belandean
Barito Kuala, 28 Agustus 2024 – Kepala BSIP Lahan Rawa Dr. Lutfi Izhar melakukan kunjungan ke Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Pertanian (IP2SIP) Belandean. Kunjungan ini bertujuan untuk mempersiapkan uji implementasi Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) terkait Tata Air Mikro (TAM) di lahan rawa pasang surut dengan tipe luapan B.
IP2SIP Belandean dikenal sebagai miniatur sistem pengelolaan air skala mikro yang diterapkan di lahan pertanian rawa pasang surut. Pengelolaan air skala mikro ini penting untuk memastikan kesuksesan pengembangan budidaya pertanian di lahan tersebut. Dua sistem pengelolaan air yang diterapkan di IP2SIP Belandean adalah sistem tata air aliran satu arah dan sistem tabat.
Sistem tata air aliran satu arah bertujuan untuk menciptakan sirkulasi air yang teratur melalui saluran irigasi dan drainase terpisah, memungkinkan pergerakan air mengikuti siklus yang sudah ditentukan. Ini menciptakan gradien tinggi muka air yang membantu sirkulasi baik di permukaan maupun air bawah tanah. Sementara itu, sistem tabat diterapkan untuk menahan air di saluran pembuangan, menjaga kelembaban tanah, dan menghindari oksidasi pirit yang bisa merusak kualitas tanah.
Kunjungan ini juga bertujuan untuk menilai kondisi infrastruktur pengelolaan air, seperti pintu air dan saluran, serta untuk memastikan semua sistem berfungsi sesuai standar. Dalam kunjungannya, Kepala BSIP Lahan Rawa didampingi oleh Kepala IP2SIP Handil Manarap. Mereka melakukan diskusi langsung dengan Kepala IP2SIP Belandean, Bejo, untuk mengidentifikasi dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi terkait sistem TAM.
Hasil dari kunjungan ini akan menjadi dasar untuk perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut agar sistem Tata Air Mikro dapat terstandarisasi. Harapannya, sistem ini akan menjadi model pengelolaan air yang dapat diterapkan di lahan rawa pasang surut tipe luapan B di berbagai lokasi di seluruh Indonesia, mendukung keberlanjutan pertanian di lahan rawa.(LI/DWH/AF)